Jumat, 05 April 2013

MANAJEMEN PEMASARAN 2 STRATEGI KEBIJAKAN PRDUK


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar belakang

Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen.
Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia. Karena Tidak semua konsumen mempunyai selera kebutuhan yang sama atas sebuah produk, apalagi di era pasar global seperti sekarang, setiap perusahaan berlomba-lomba untuk mendapat kan pelanggan dengan cara memberikan atau mengeluarkan  produk yang sesuai kebutuhan pasar. Untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar, sebuah perusahaan atau seorang pemasar harus mengetahui, memahami serta mendefenisikan konsep dan karakter dari produk yang ditawarkan, serta mengetahui dengan jelas klasifikasi produk sesuai dengan kebutuhan konsumen. Dalam proses pemasaran, penentuan strategi produk  merupakan salah satu proses penting yang tidak boleh terlewati, karena produk merukan salah satu komponen dari bauran pemasaran ( marketing mix) yang merupakan inti dari kegiatan pemasaran, yang dimana bertujuan untuk memenuhi keinginan pasar. Sehingga perusahaan harus dapt memutuskan produk seperti apa yang ditawarkan kepada pasar. untuk  itu, pada kesempatan ini kelompok kami akan membahas tentang bagaimana menetapkan strategi produk  berdasakan materi-materi yang kami kumpulkan dari berbagai sumber.1





B.   Perumusan masalah

  1. Apa yang dimaksud dengan kebijakan produk?
  2. Bagaimana konsep Pengembangan produk secara keseluruhan?
  3. Bagaimana Proses Revolusi Nokia?
  4. Staregi Kebijakan dalam bentuk apa yang digunakan produk Nokia dalam meningkatkan profitabiltas perusahaan?


C. Tujuan Pemabahasan
  1. Meningkatkan pengawasan peredaran barang dan jasa.
  2. Pengembangan sistem dan jaringan informasi perdagangan
  3. Fasilitasi perijinan pengembangan usaha.
  4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk .industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan kluster industri serta pemanfaatan sumberdaya.
  5. Terfasilitasinya kerjasama kemitraan industri mikro, kecil, dan menengah dengan swasta sera kemudahan perijinan swasta.
  6. Meningkatnya dan memperluas jaringan pemasaran.
  7. Meningkatnya gairah pelaku usaha melalui forum pertukaran informasi bisnis, pameran dan teknologi pengembangan produk sehingga dapat dicapai hasil yang maksimal.











BAB II
LANDASAN TEORI
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan,termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara,tempat, properti, organisasi,informasi,dan ide.
Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan. Produk merupakan elemen yang paling penting. sebab dengan inilah perusahaan berusaha untuk memenuhi “kebutuhan dan keinginan” dari konsumen. namun keputusan itu tidak berdiri sebab produk/jasa sangat erat hubungannya dengan target market yang dipilih.
Kebijakan produk memerinci jajaran produk yang dalam pemasaran disebut bauran produk diperlukan untuk tugas implementasi dan mencapai sasaran yang sudah diperinci oleh strategi itu. Kebijakan itu menyatakan produk mana yang harus dijual bila perusahaan ingin mencapai laba, penerimaan, laba atas harta yang dimanejemeni dan mencapai bagian pasar serta target-target lainnya yang telah ditetapkan. Kebijakan juga memerinci berapa kali tinjauan atas bauran produk, harus diadakan agar efektifitas bauaran itu dapat dipertahankan sedapat mungkin, kapan saja, supaya tetap dalam kondisi puncak,dan selalu meningkat Kebijakan dapat diubah dengan merumuskan produk baru yang dengan perlahan-lahan pada bauran produk untuk mengantikan produk yang sudah usang. Strategi tak perlu berubah melainkan diteruskan seperti yang ditetapkan semula karena sasaran laba, penerimaan, bagian pasar dan lain-lainnya tak akan berubah. Perubahannya semata-mata menyangkut “wahana” (yaitu produk), bukan mengenai tujuan atau cita-cita.




A.   KONSEP PRODUK
Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, kinerja dan pelengkap inovatif yang terbaik. Manajer dalam organisasi berorientasi produk memusatkan perhatian mereka pada usaha untuk menghasilkan produk yang unggul dan terus menyempurnakannya.
Berdasarkan konsep ini, manajer mengasumsikan bahwa pembeli menghargai produk yang dibuat dengan baik dan mereka dapat menilai kualitas dan kinerja suatu produk. Perusahaan yang berorientasi produk sering merancang produk mereka dengan sedikit atau tanpa masukan dari pelanggan. Mereka yakin bahwa insinyur mereka tahu bagaimana merancang dan menyempurnakan produk mereka dan bahkan mereka tidak menganalisis produk pesaing
B.   Tingkat Produk : PRODUK LEVEL
  1. manfaat inti ( core benifit ) adalah jasa atau manfaat yang di beli pelanggan, contoh Hotel ( Istirahat dan tidur )
  2. produk dasar ( basic product ) adalah mengubah manfaat produk menjadi produk dasar, contoh kamar hotel ada tempat tidur, kamar mandi, handuk, dan meja tulis.
  3. produk yang di harapkan ( expected product ) adalah suatu set atribut dan kondisi biasanya da harapkan dan di setujui pembeli ketika mereka membeli produk contoh ketenangan, tempat tidur yang bersih.
  4. produk yang di tingkatkan ( augmented Produk ) adalah produk yang memenuhi ke inginan pelanggan itu melampaui harapan mereka contoh online, cek-in, service yang memuaskan
  5. produk potensial ( potensial product ) adalah yang mencangkup semua peningkatan dan transfortasi yang akhirnya akan di alami produk contoh kamar suite.
C.   KLASIFIKASI  PRODUK
Ada 3 produk menurut ketahanan dan keberwujudan :
  • Barang-barang yang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barang-barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan seperti bir dan sabun.
  • Barang tahan lama ( durable goods) adalah barang-barang berwujud yang biasanya dapat digunakan untuk waktu lama.contoh : kulkas dan alat tulis.
  • Jasa (Services) : produk yang tidak berwujud bervariasi,tak terpisahkan,dan dapat musnah.contoh : salon potong rambut.
Berdasarkan tujuan pembelian atau kegunaan, produk dibedakan menjadi 2 :
1.        Klasifikasi Barang Konsumen
  • Barang Sehari-hari (convenience goods) : barang yang tidak banyak pertimbangan dalam melakukan pembelian.Biasanya berupa kebutuhan pokok.
  • Barang Belanja (Shopping Goods) : barang yang banyak pertimbangan dalam melakukan pembelian.Contoh : mobil,televisi,dll.
  • Barang khusus (Specially goods) : barang yang di butuhkan konsumen dengan pelayanan tambahan.
  • Barang yang tidak di cari (unsought goods) : barang yang tidak terpikirkan untuk membelinya di waktu sekarang.
2.   Klasifikasi Barang Industri
Barang industri dapat diklasifikasikan berdasarkan biaya relatif dan bagaimana memasuki proses produksi,yang terdiri dari :
  • Bahan dan suku cadang (materials and parts) : barang yang seluruhnya menjadi bagian produk produsen.
  • Barang Modal (capital items) :barang tahan lama yang memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan produk jadi.
  • Layanan bisnis dan pasokan (supplies and business services) : barang dan jasa jangka pendek yang memfasilitasi pengembangan dan pengelolaan produk jadi.
D.   DIFERENSIASI  PRODUK
Diferensiasi produk adalah upaya dari sebuah perusahaan untuk membedakan produknya dari produk pesaing dalam suatu sifat yang membuatnya lebih diinginkan. Beberapa produk dibedakan dan produk pesaing oleh kualitasnya.
Diferensiasi Produk
  • Bentuk
  • Fitur
  • Penyesuaian
  • Kualitas Kinerja
  • Kualitas Kesesuaian
  • Ketahanan
  • Keandalan
  • Kemudahan Perbaikan
  • Gaya
  • Desain
Diferensiasi Jasa
  • Kemudahan Pemesanan
  • Pengiriman
  • Instalasi
  • Pelatihan Pelanggan
  • Konsultasi Pelanggan
  • Pemeliharaan dan Perbaikan
  • Pengembalian
E.    HIERARKI  PRODUK
Ada enam tingkat hierarki produk :
  • Kebutuhan Keluarga (Need Family) adalah kebutuhan utama yang mendasari kelompok produk.
  • Produk Keluarga (product family) adalah semua kelas produk yang dapat memenuhi inti manfaat atau kebutuhan utama.
  • Kelas Produk (product class) adalah sekelompok produk dalam keluarga produk yang memiliki kesamaan fungsi tertentu atau disebut juga kategori produk.
  • Lini Product  (product line) adalah sekelompok produk dalam kelas produk yang saling berhubungan dekat karena mempunyai fungsi yang sama.
  • Jenis Produk (product type) adalah produk-produk yang ada diantara lini produk yang memiliki salah satu bentuk dari produk tertentu.
  • Barang (item)/varian product (product varian) adalah sebuah unit produk yang berbeda antara merek atau lini produk yang dibedakan berdasarkan ukuran, harga, penampilan dan atribut.
F.    SISTEM  DAN  BAURAN  PRODUK
  • Sistem Produk adalah kelompok barang yang berbeda tapi berhubungan dan berfungsi dengan cara yang kompatibel.Contoh : Telpon genggam dilengkapi dengan produk yang dapat dipasang seperti headset, kamera, pemutar musik, dan perekam suara.
  • Bauran Produk adalah kumpulan semua produk dan barang yang di tawarkan untuk dijual oleh penjual tertentu.Contoh : Seagate membuat 29 jenis drive yang penting bagi serve, PC, dan produk elektronik seperti video games,DVR,dan kamera.
Empat dimensi bauran produk :
l  Lebar bauran produk : mengacu pada berapa banyak lini produk berbeda yang dijual perusahaan.
l  Panjang bauran produk : mengcau pada jumlah total produk dalam bauran.
l  Kedalaman bauran produk : mengacu pada banyaknya varian yang ditawarkan masing-masing produk dalam lini.
l  Konsistensi bauran produk : mengacu seberapa dekat hubungan dari berbagai lini produk.

 
1.  Strategi produk sebagai entitas satuan (individual)
l  Atribut produk
Adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli.  Kebutuhan tentang atribut produk sangatlah penting karena akan mempengaruhi reaksi konsumenterhadap produk yang ditawarkan. Contoh atribut produk seperti: kualitas produk, fitur produk, desain produk.
l  Merek (Brand)
Adalah sebuah nama, istilah, symbol atau disain yang ditunjukan untuk mengidentifikasi barang atau jasa penjual sebagai pembeda dari pesaing. Terkadang merek atau brand menjadi nilai tambah bagi sebuah produk.
l  Kemasan
Mengemas (packing)didefinisikan sebagai kegiatan untuk mendisain dan memproduksi tempat atau kemasan untuk produk.  Kemasan merupakan salah satu daya tarik sebuah produk untuk dapat dipilih atau tidaknya oleh pembeli.
l  Label
Sekilas lebel sama dengan merek, namun perlu disadari bahwa merek merupakan nama sedangkan label merupakan sebuat tanda yang dilekatkan pada produk. Label memiliki beberapa fungsi sebagai identifikasi; grade atau lebel kualitas.
l  Jasa pendukung (Product support servica)
Perusahaan menggunakan pelayanan sebagai alat untuk memenangkan kompetisi bisnis. Dalam keputusan mengenai pelayanan pendukung, perusahaan biasanya dihadapkan pada keputusan mengenai jenis layanan, perlu tidaknya departemen atau bagian yang mengurusi layanan kepada konsumen secara khusus.

2. Strategi lini produk
            Lini produk adalah sekelompok nproduk yang memiliki kesamaan fungsi, pasar sasaran, tempat penjualan yang sama, ataupun memiliki range harga yang sama. Dalam strategi lini produk, ada beberapa strategi yang dapat dijalani oleh perusahaan yakni strategi perpanjangan lini produk, strategi pengembangan produk, strategi pengisian lini produk, dan strategi moderenisasi lini peroduk.

G. Strategi  Dan Kebijakan Yang Dinamis
            Lingkungan bisnis pada tahap ini berada dalam situasi yang mapan bila tidak terus menerus berubah. Perubahan terjadi melalui tahap-tahap yang relative kecil sehingga dapat diimbangi dengan sekedar perubahan kebijakan produk (dan pasar). Perubahan besar biasanya akan menuntut perubahan pada strategi dan kebijakan pula. Strategi dan kebijakan yang diubah karena memperhitungkan atau memanfaatkan perkembangan dalan lingkungan bisnis suatu perusahaan.
Demi kelangsungan hidupnya perusahaan harus menyesuaikan bauran produknya agar dapat menggantikan pasar yang sedang merosot atau produknya sendiri. Demi pertumbuhan perusahaan harus dapat meningkatkan perstasinya (yaitu dalam penjualan dan daya labanya) dan meningkatkan usaha pasar atau bagian pasarnya. Perusahaan juga harus memperoleh cara-cara yang efekitf untuk mengatasi persaingan dan tentunya harus menghantam pesaing-pesaingnya sebelum ia menghantam diri sendiri. Perusahaan yang tidak melakukan identifikasi atas keterampilan yang sama demi dirinya sendiri tidak akan mencapai posisi yang kokoh untuk memperjuangkan perkembangannya, dengan peluang yang menjamin kemenangan ditangan.

























BAB III
STUDI KASUS
        Dalam pembahasan ini kelompok kami akan membahas tentang alat komunikasi  elektronik yang diproduksi oleh perusahaan Nokia.
           
Nokia Corporation adalah produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia serta merupakan perusahaan terbesar di Finlandia. Kantor pusatnya berada di kota Espoo, Finlandia dan perusahaan ini paling dikenal lewat produk-produk telepon genggamnya. Nokia memproduksi telepon genggam untuk seluruh pasar dan protokol utama, termasuk GSM, CDMA, and W-CDMA (UMTS).
            Nokia pada awal munculnya, tahun 1865, merupakan sebuah perusahaan pengolahan bubur kayu yang didirikan oleh Fredrik Idestam. Perusahaan ini akhirnya berubah menjadi pabrik kertas pada tahun 1920. Tak lama setelah perang dunia pertama berahir, Perusahaan Karet Finlandia mengakuisisi perusahaan penggilingan kayu Nokia dan perusahaan mebel Finlandia. Ketiga perusahaan tersebut digabung menjadi Nokia Corporation pada tahun 1967.
Selama puluhan tahun Nokia mengalami masa percobaan dari keragaman kesalahan. Akan tetapi, dari semua kesalahan dan percobaan itu, secara bertahap membangun keterampilan substansial dari kumpulan ahli yang berbakat. Tahun 1970-an Nokia dan pabrik televisi Salora bergabung dan mengembangkan telepon radio untuk militer. Selain telepon, Nokia sempat menjalankan bisnis di beberapa jenis produk, seperti kabel, sepatu, kertas, radio telepon dan lain sebagainya. Resesi yang terjadi di Finlandia, berakhirnya kerjasama dengan Uni Sovyet yang runtuh, dan produk yang gagal semapat mewarnai usaha yang dilakukan Nokia untuk menjadi produsen telepon seluler terkemuka di dunia.
Pada awal 1981, Nokia meluncurkan produk bernama Nordic Mobil Telephony (NMT). NMT merupakan jaringan selular multinasioanal pertama di dunia, Karena itu, sepanjang dekade 1980-an NMT diperkenalkan ke sejumlah Negara.
Pada awal 1990-an Nokia sempat mengalami krisis, tetapi CEO saat itu mengambil keputusan penting untuk memfokuskan pada telepon selular dan jaringan telepon. Hasilnya telepon GSM pertama kali di dunia muncul di Finlandia tahun 1991. Kemudian pasar telepon selular glogbal mulai berkembang sangat cepat pada pertengahan tahun 1990-an.
Kini lebih dari 2000 seri ponsel Nokia tersebar di seluruh dunia, dengan tenaga kerja sebanyak 54 ribu orang, produk Nokia terjual di 130 negara. Serta penghargaan yang didapatkan dari berbagai pihak, yang mengakui keberhsilan Nokia dalam menjalankan strateginya.
Revolusi Perkembangan Nokia
Revolusi perkembangan produk-produk Nokia terbagi menjadi empat jaman, yaitu tahun first century, the move to mobile, mobile revolution dan Nokia now. First century terjadi pada tahun 1865 sampai dengan 1967, ketika Nokia baru didirikan. Pada awal berdirinya Nokia masih berupa pabrik pengolahan bubur kayu dan mulai beralih menjadi pabrik elektronik yang menghasilkan peralatan rumah tangga, sepatu, kabel, dan komputer. Sampai pada akhirnya pada tahun 1967, Nokia bergabung dengan Finnish Rubber Works dan Finnish Cable Works, mendirikan Nokia Corporations.
Era kedua, The move to mobile, terjadi sejak 1968 sampai dengan 1991. Pada masa ini, Nokia bekerja sama dengan pabrik televisi Salora, memproduksi Mobira Oy. Pada tahun 1981, Nokia juga menciptakan Nordic telephone (NMT), sebagai ponsel analog pertama di dunia. Pada masa ini pula diperkenalkan roaming internasional dan telepon modil.
Setelah Salora, Nokia juga mengakuisisi Luxor, produsen peralatan elektronik asal Swedia. Dan Ketika muncul trend penurunan pangsa pasar di barang elektronik, Nokia hendak mempersiapkan strategi baru, namun strategi ini di tolak oleh dewan internal, dengan melanjutkan akuisisi terhadap Ocean SA, Solonor SA dan Televisso SA, serta membeli 60% saham Maillefer Holding SA, produsen kabel asal Swiss. Kegiatan akuisisi ini berlanjut sampai tahun 1988, ketika Nokia mengalami kerugian besar dikarenakan retrukturisasi produksi pesawat televisi di hentkan sebagai akibat hubungan internal dewan eksekutif yang tidak akur dan runtuhnya Uni Sovyet sebagai mitra bisnis utam Nokia. Dari kejadian ini, dapat disimpulkan dua kesalahan utama Nokia, yaitu melakukan akuisisi tanpa riset yang memadai san rasa percaya diri yang berlebihan dalam mengani masalah yang tejadi.
Sampai pada tahun 1991, Nokia memutuskan untuk mengubah strateginya, dengan berfokus pada pengembangan telekomunikasi dan mobile telephon, dan menjual semua kepemilikan sahamnya diluar divisi ponsel. Selain itu, Nokia juga mengakuisisi Technophone, produsen ponsel terbsesar kedua Eropa yang telah berhsil memasuki ke pasar Amerika Serikat. Masukknya nokia ke Amerika Serikat sempat mengalami hambatan, yaitu tuntutan yang diajukan Motorola sebagai produsen ponsel terbesar di Amerika Serikat saat itu. Namun keputusan berani ini terbukti telah meningkatkan profitabilitas Nokia dengan cepat dan membuat Nokia dapat menetapkan sasaran – sasaran baru yang lebih besar. Pada masa ini, Global System for Mobile communications (GSM) pertama kali digunakan oleh Perdana Mentri Firlandia saat itu, menggunakan produk Nokia, membawa Jorma Ollila ke kursi CEO Nokia. Pada tahun 1992,Nokia merubah slogannya menjadi bahasa Inggris, Connecting People, yang digunakan hingga saat ini.
Kesuksesan GSM di Eropa terjadi karena dukungan dari pemain kuncinya, yaitu pemerintah sebagai penentu peraturan, penyedia layanan jaringan (operator), dan industri produk yang berkomitmen. Selain itu, standar digitalisasi memungkinkan perkembangan layanan telekomunikasi ini. Dan keberhasilan Nokia mengaplikasikan GSM didukung oleh dua alasan. Pertama, sistem GSM menjajikan pasar yang sangat besar, yang menjajikan investasi jangka panjang. Kedua, Nokia telah tidak asing terhadap GSM, dan Nokia secara tidak langsung ikut serta dalam pengembangan standar GSM.
Setelah teknologi GSM mulai digunakan, Nokia mulai membangun bisnisnya secara serius menjadi bisnis telekomunikasi. Nokia yakin bahwa ponsel, yang pada saat itu masih merupakan peralatan bisnis yang mahal dan berukuran besar, akan mewabah kemudian hari. Produk GSM pertama adalah Nokia 1011, diluncurkan pada tahun 1992. Produk Nokia 2100 dengan desain melengkung pertama, diperkirakan akan laku sebanyak 400 ribu buah, terjual sebanyak 20 juta buah, memberikan keuntungan operasional sebesar 1 miliyar US dollar. Sejak saat ini, Nokia masuk ke era ketiga dan Nokia memunculkan beberapa ikon yang menjadi ciri khasnya sampai saat ini, seperti Nokio Tune dan permainan Snake. Era ketiga ini diakhiri pada tahun 1999 dengan munculnya produk Nokia 7110, produk pertamanya yang dilengkapi WAP handset.
Perkembangan selanjutanya terjadi dengan cepat, ditandai dengan ukuran ponsel yang semakin kecil, tersegmentasi sesuai dengan keragaman kelompok penggunanya, dan munculnya layanan baru, seperti SMS, MMS, radio, dan yang terakhir, teknologi inteernet. Pada tahun 2002 Nokia meluncurkan 6650 sebagai produk 3G perta,amya. Dan di tahun 2006, Nokia memutuskan untuk membangun jaringan bersama Siemens. Teknologi terakhir Nokia ditandai dengan diluncurkanya OVI, produk Nokia yang menggabungakan selular dan internet.
Dari Peerubahan Nokia dari era ke era yang lain, dapat dilihat bahwa kesuksesan Nokia terjadi karena ia selalu mengandalkan kemauan dan kemampuanya untuk memahami dan memanfaatkan perubahan yang terjadi di pasar. Keadaan yang senantiasa berubah menurut perilaku para pelaku bisnis untuk melakukan perubahan strategi, untuk memperbaharui dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Visi dan Strategi IT
Visi It Nokia adalah “A world where erevyone can be connected”, yaitu usaha menggabungkan dunia fisik dengan dunia digital di masa depan melalui teknologi selular. Tidak hanya menggabungakan satu orang ke orang lain, namun juga dengan setiap tempat dan benda di dunia, sebagai cara baru untuk meningkatakan kualitas manusia. Nokia beerusaha untuk memberikan aspek personalisasi pada setiap produknya, dan serta kebebasan berkomunikasi tanpa terhalang tempat dan waktu.
Secara umum, Nokia membagi produknya menjadi empat kategiri, yaitu first to market    ( pertama di pasar), follow the leader (mengikuti trend pasar), application engineering (aplikasi hasil rekayasa), dan mee too (menjiplak model lain). Untuk pengembangan produknya, Nokia membangun Nokia research Centre (NRC). Awalnya NRC didirikan sebagai pusat penelitian yang ditujukan untuk mengembangkan bisnis baru di bidang telekomunikasi dan pemrosesan data. Namun dalam perkermbanganya, setelah beberapa kegagalan yang terjadi dan krisis keuangan yang dialami Nokia, NRC merevisi strateginya dan fokus pada bisnis semata. Dan ketika profobilitas Nokia kembali mengla,i kemajuan pada tahun 1994, NRC mendapatkan jatah belanja yang besar, dengan melibatkan 35% tenaga kerja yang tergabung fi Nokia.
Setiap tempat memiliki kondisi dan kebutuhan yang berbeda. Untuk menyesuaikan dengan standar pasar lokal yang dimasukinya. Nokia menggandeng software house setempat untuk menghasilkan software pendukung ponsel yang dipasarkan di daerah tersebut. Untuk di Indonesia dan beberapa negar tetangga, Nokia bekerja sama dengan In-Touch. Dengan demikia, Nokia dapat menyesuaikan ponselnya dengan kondisi pasar setempat.
Sejak Oktober 1999, Nokia membentuk manajemen teknologi dan platform untuk memastikan perkembangan yang efisien atas ponsel yang dikembangkan, serta menerapkan e-business yang memungkinkan terjadi proses yang berorientasi pada pelanggan, meningkatkan fleksibilitas terhadap perubahan yang terjadi dalam organisasi dan menciptakan sistem inventori yang transparan dalam logistiknya. Dalam perkembanganya, e-business bergeser menjadi mobile-business. Konse IP akan memungkinkan mobile-business akan berubah menjadi sebuah pemikiran yang akan menggabungkan tiga bidang, yaitu pribadi, kantor dan rumah, menjadi satu kesatuan home communications.
Portofolio IT
Untuk memberikan produk yang selalu up-to-date, Nokia melakukan inovasi di segala bidang, terutama pada bagian teknologi yang terus berubah. Untuk itu, Nokia mendirikan Nokia Research Centre (NRC) yang ditujukan untuk meneliti teknologi maupun fasiliitas yang dapat ditambahkan pada produknya, yang dapat membantu penggunanya. Penelitian yang dilakukan di Pusat Penelitian Nokia berfokus pada empat hal, yaitu rich context modeling, new user interface, high performance mobile platform dan radio cognitive. Dalam tiga hal tersebut, Nokia memusatkan penelitianya pada apa yang akan digunakan orang pada masa mendatang , tehknologi dan tampilan seperti apa yang disukai dalam infrastruktur yang dibutuhkan untuk mewujudkan hal-hal tersebut.
Rich context modeling adalah pengembangan teknologi yang disesuaikan dengan lingkungan penggunaanya. Hal ini berhubhngan histori informasi, serta kondisi lingkungan sekitar, seperti cuaca, lokasi, dan lain sebagainya. Arah dari penelitaian ini adalah menciptakan suatu layanan berbasis kecerdasan buatan, yang diharapkan dapat memberikan layanan cerda, seperti forecasting ekonomi, pencarian rute terdekat, atau lensa kamera yang dapat mengenali sejarah, atau informasi suatu tempat.
New user interface berfokus untuk menciptakan suatu tampilan yang nyaman untuk penggunaanya, yang dapat mendukung personalisasi, pengguna yang disesuaikan dengan infrastruktur dan integrasi dengan jaringan. Untuk kenyamanan penggunaaan perangkat dilengkapi dengan karakteristik unik, seperti gerakan manusia, yang disesuaikan dengan aktifitas penggunanya. Contoh pengembangan teknologi ini adalah proses yang dikenali dengan menggerakan tangan yang memegang ponsel, atau penerjemah bahasa yang disesuaikan dengan tempat yang dikunjungi oleh pemilik handphone, yang dapat memberikan terjemahan kata-kata yang banyak digunakan oleh pelancong. Contoh lainya adalah menghubungkan dua buah alat dengan cara yang unik, misalnya dengan menyentuhkan dua buah ponsel, untuk berbagi weblink, kartu nama atau data lainya.
Nokia berusaha untuk mempertahankan high performance mobile platform dengan menghemat energy yang tersedia, mengembangkan teknologi berbasis indera perasa dan membangun arsitektur yang memiliki kemampuan melebihi batasan fisik dari perangkat yang ada. Salah satu pengembanganya adalah bateri hemat energy, daya tampung penyimpanan data dan posnel yang semakin besar, serta kemampuan perangkat selular yang hampir menyamai kemampuan PC atau laptop.
Nokia juga memaksimalkan penggunan gelombang radio yang tersebar disekitarnya. Pengembangan teknologi yang dilakukan antara lain dengan meminimalkan penggunaan modem untuk mengoptimalkan jaringan lokal maupun jarak jauh. Contih pengaplikasian teknologi ini adalah penggunaan ponsel untuk mengoperasikan alat elektronik yang ada di sekitarnya melalui gelombang  radio yang dipancarkan masing-masing alat, ataupun penggunaan ponsel untuk mengirim email, web confernce, MMS dan lain sebagainya.
Inovasi yang dilakukan oleh Nokia terkait dengan pengembangan standar Internasional. Salah satunya adalah proses pengembangan ponsel generasi ketiga, dimana kualitas suara dapat diharapkan akan menyamai suara di televisi. Dari semua proposal pengujian yang diterima oleh komite 3GPP (Third Generation Partnership Project) di Jepang pada bulan Oktober 2000, Nokia berhasil memenangkan penelitian tersebut dengan kinerja 60.4% dan tingkat kesalahan nol persen untuk uji suara.
Tingkat kesalahan nol persen adalah pertama kali terjadi di sepanjang sejarah penelitian ponsel. Pencapaian tersebut menjadi keberhasilan sendiri untuk Nokia. Dan dari sini pula standarisasi 3G akan bergerak dari sekedar bicara multimedia. Dan sejak saat itu, sasaran Nokia selanjutanya adalah internet.
Selain memproduksi ponsel, Nokia juga memperhitungkan sampah yang dihasilkan dari ponsel yang sudah tidak terpakai. Nokia menyadari bahwa 45% bahan ponselnya berasal dari plastik, yang tidak dapat teruarai oleh lingkungan dalam waktu cepat. Oleh karena itu, Nokia bekerja sama dengan distributornya, menyediakan layanan daur ulang, dimana orang yang mau menyerahkan ponsel bekas yang tidak digunakan atau rusak, akan mendapatkan kenang-kenangan dari Nokia. Ponsel bekas yang diterima Nokia, akan diproses kembali menjadi material yang baru. Dengan cara ini, Nokia dapat mengurangi konsumsi bahan-bahan yang membahayakan lingkungan. Misalnya ponsel Nokia 3110, dimana 50% matrialnya berasal dari bahan dau ulang. Selain itu, Nokia juga membuat charger AC-8 yang dapat men-charger ponsel dalam waktu yang lebih pendek dan mematikan arus listrik ketika bateri ponsel sudah penuh untuk mengurangi pengunaan listrik yang sia-sia. Selai itu, sejak 2001, Nokia menjadi perusahaan Finlandia pertama yang bekerjasama dengan PBB untuk menerapkan deklarasi Global Compact, yang menjunjung tinggi etika dan hukum, hak asasi manusia, penyelamatan lingkungan dan anti korupsi.
Pada tahun 2008, Nokia terpilih menjadi perusahaan dengan inovasi dan implementasi strategi terbaik, diikuti oleh RIM sebagai pencipta Blackberry dan Samsung. Penghargaan ini dikeluarkan oleh Pusat Penelitian ABI. Dari segi inovasi, penelitian dilakukan berdasarkan beberapa faktor, seperti biaya produksi, hak paten produk, kualitas dan ukuran perangkat, tampilan produk, differensial produk, dan daya tahan batri, kemampuan produk untuk komponen dari third partu, dan lisensi software. Sedangakan dari segi implementasi sstrategi, faktor-faktor penilianya antara lain cara pengiriman produk, nilai brand, tipe produk yang beredar, pilihan sistem operasi, harga jual rata-rata, jaringan distribusi, hubungan dengan operator dan fasilitas pabrik.
Hingga sekarang Nokia terus melaksanakan strategi pengembangan  produk nya, yaitu terbukti dengan pengeluaran Nokia Telphone selulular dengan sistem operasi Windows seri 8 (delapan) yang diyakini sebagai tekhnologi selular tercanggih saat ini setelah produk  apple.











BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

·         Kesimpulan
            Dari perjalanan bisnis dan perkembangan teknologi yang disajikan oleh Nokia, dapat diambil beberapa pelajaran sebagai berikut:
• Banyak perusahaan berbasis teknologi yang melakukan kesalahan strateginya. Mereka berfokus pada bisnis pilihan mereka dalam waktu yang terlalu lama, tanpa menyadari perlunya berinvestasi pada penciptaan hal baru maupun pengembangan teknologi baru yang mungkin akan menggantikan teknologi lama.
• Perubahan padar dapat terjadi setiap saat, sehingga cara lama dimana perusahaan dituntut untuk menentukan visi nya sampai sepuluh atau dua puluh tahun kedepan tidak lagi dilakukan. Perubahan strategi dapat terjadi setiap saat mengikuti perubahan pasar.
• Untuk menguasai pasar, tidaklah mungkin dapat dilakukan sendiri. Cara paling efektif untuk itu adalah dengan menggandeng perusahaan lain yang memiliki kepentingan yang sama untuk saling melengkapi, baik untuk menciptakan produk maupun membentuk standar baru dalam pasar.
• Komponen penting dalam kesuksesan perusahaan adalah visi dan strategi bisnis yang jelas, ethos kerja yang baik dan adanya orang-orang berbakat di bidangnya.
SARAN
            Perusahaan yang baik dan berkopenten harus memiliki strategi pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.







DAFTAR PUSTAKA
ü  Nurfarkhana, Anna dan Widati, Endah MBA. Manajemen Pemasaran 2, Unindra Press. 2013. jakarta




















Lampiran Gambar





http://blog.uad.ac.id/nugroho90/files/2011/04/nokia-x6-last.jpg







































Tidak ada komentar:

Posting Komentar